Tahap Implementasi Smart Factory

Mengantisipasi tantangan yang akan dihadapi merupakan hal yang wajib dilakukan saat ingin mengimplementasikan smart factory. Terdapat beberapa poin yang harus diperhatikan dalam mengimplementasikan smart factory seperti menentukan level smart factory dan mengetahui langkah apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah implementasi.

Terdapat tingkatan atau level pada smart factory yang perlu diperhatikan saat perusahaan akan mengimplementasikannya. Pemilihan tingkatan atau level smart factory perlu dilakukan agar perusahaan dapat memperkirakan biaya investasi yang akan dikeluarkan. Selain itu perusahaan juga dapat menyesuaikan tingkatan smart factory dengan kebutuhan sistem produksi dan bisnis mereka. Jika sistem produksi mereka sederhana dan tidak memerlukan teknologi yang canggih maka smart factory level 1 dan 2 sudah cukup untuk pabrik mereka. Begitu sebaliknya, jika sistem produksi mereka cukup kompleks dan membutuhkan bantuan teknologi canggih untuk menyelesaikannya maka smart factory level 3 dan 4 akan lebih tepat untuk diimplementasikan pada pabrik mereka.

Level Smart Factory :

  1. Connected Technologies :

Level dengan sistem dimana mesin produksi dan komputer sudah terhubung dan dapat berbagi informasi satu sama lain.

  1. Structured Data Gathering & Sharing :

Level dengan sistem dimana data pada pabrik sudah cukup kompleks. Data terdiri dari data penjualan, data barang yang sudah dan sedang di produksi, data gudang, data kondisi mesin, dan data-data lainnya. Data-data tersebut sudah saling berhubungan sehingga akan lebih mudah untuk dilakukan analisa lebih lanjut.

  1. Real-time Process Analytics & Optimization :

Level dengan sistem yang hampir sama dengan level 2 yaitu data sudah kompleks dan saling terintegrasi. Namun pada level ini, proses akuisisi dan analisa data sudah dilakukan secara real-time (secara langsung saat itu juga). Jika terjadi kesalahan atau perubahan pada proses produksi maka sistem akan melakukan analisa dan memberikan solusi saat itu juga. Oleh karena itu pada level ini interferensi manusia di sini sudah sangat berkurang.

  1. Smart & Predictable Manufacturing :

Pada level ini sistem sudah sangat cerdas  dimana sistem sudah dapat melakukan prediksi terhadap jadwal maintenance dan jadwal produksi. Sistem melakukan prediksi terhadap jadwal maintenance dan produksi dengan menggunakan AI dan Machine Learning. Dengan data yang didapatkan dari mesin dan proses produksi maka jadwal maintenance dan proses produksi akan dapat diprediksi.

Selain itu sistem pada level ini sudah sangat fleksibel. Pada level ini pabrik sudah dapat menerima order dengan jumlah yang sedikit. Hal ini dikarenakan data pemesanan customer sudah dapat diketahui langsung oleh mesin sehingga mesin dapat mengubah konfigurasi saat itu juga. Sistem ini juga sudah hampir tidak ada interferensi dari manusia. Tugas staf di pabrik level ini hanya sebagai penyusun strategi bisnis skala besar saja.

Setelah memilih tingkatan Smart Factory, yang harus dilakukan adalah mengetahui langkah-langkah dalam mengimplementasikannya. Mulai dari budgeting hingga kesiapan untuk meningkatkan level smart factory.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung budget perusahaan anda. Budget harus dihitung dari segala aspek seperti SDM, Properti, Teknologi, Asuransi, dan lain-lain. Pada langkah kedua perlu dilakukan rekrutmen SDM yang memiliki kompetensi digital dan memiliki kemampuan sesuai kebutuhan pada smart factory.  Pada langkah ketiga, kita perlu mendesain smart factory dengan menyesuaikan kebutuhan terhadap sistem produksi anda. Pada tahap desain sangat disarankan untuk melibatkan pihak internal dan eksternal. Langkah keempat yaitu pemasangan perangkat keras maupun perangkat lunak pada pabrik.

Dalam menjalankan sistem smart factory yang baru, kita harus melakukan kontrol terhadap sistem. Kita harus memperhatikan segala aspek yang berhubungan dengan sistem yang baru, seperti perubahan asuransi, evaluasi sistem, dll. Setelah dilakukan kontrol terhadap sistem maka perlu dilakukan optimisasi, dimana optimisasi ini akan meningkatkan kualitas manajemen data  perusahaan (akurasi dan kecepatan). Setelah sistem smart factory sudah sangat stabil maka ada opsi pada perusahaan anda untuk meningkatkan level sistem smart factory, dikarenakan sistem yang diinstall pada smart factory sudah bersifat modular, maka upgrade level pada smart factory tidak akan mengubah sistem keselurhan dan tidak mengeluarkan biaya yang besar. Namun untuk tahap ini akan tetap disesuaikan dengan kebutuhan sistem produksi dan budget perusahaan anda.

Oleh : Dany Hadyan R, S.T. (Consultant for Industry 4.0,  Advis Consulting Indonesia)

Share This