“Apakah perusahaan anda sudah mempunyai penganggaran yang dijadikan patokan bersama dalam setiap biaya yang dikeluarkan? Bila Ya, apakah anggaran tersebut dikendalikan dengan baik, artinya bila ditemukan “over budget” maka akan dilakukan tindakan korektif? Saya yakin bahwa sebagian besar dari anda akan menjawab “tidak” pada salah satu atau kedua pertanyaan diatas.”

Typical industri manufaktur di tanah air (artinya tidak semuanya) biasanya menganggap penganggaran sebagai sesuatu yang menghabiskan waktu dan biaya karena toh pada kenyataannya akan terjadi banyak distorsi. Akibatnya, operasi perusahaan dilakukan secara reaktif dan bukannya antisipatif. Seluruh sumber daya dikerahkan untuk merespon kondisi jangka pendek perusahaan, misalnya order tiba tiba naik atau turun secara drastis, akibatnya terjadilah overload datau underload yang sama sekali tidak dapat diantisipasi. Inilah sebenarnya cikal bakal dari inefisiensi yang sangat signifikan.

Penganggaran yang baik tidak harus akurat 100%, namun yang penting harus dapat mengantisipasi adanya perubahan yang mungkin terjadi. Berdasarkan pengalaman saya, sumber dari keengganan adalah karena ketidak mampuan perusahaan dalam membuat forecast penjualan dan mengolahnya menjadi sales plan.

Banyak terjadi paradigma yang kurang tepat dimana yang terlibat dalam penganggaran hanyalah bagian Finance/Accounting. Sedangkan pihak lain (produksi, marketing,logistics, dll) hanyalah menjadi objek yang dikendalikan. Walaupun dalam beberapa kasus cara ini cukup berhasil, namun tidak terjadi “learning process” yang baik dalam organisasi sehingga yang terjadi hanyalah batasan “kaku” dimana para pelaku tidak dapat menyiasati perubahan kondisi yang kerapkali memerlukan pemikiran yang fleksibel dan kreatif.

Penganggaran yang baik haruslah melibatkan semua pihak dalam organisasi. Mengapa? Jawabannya adalah karena semua pihak pasti memerlukan biaya, jadi harus terlibat dalam perencanaan dan ikut mengandalikan.

[ARTICLE 3] BUDGETING

Oleh :
Ir. Dwi Andi Handaya Rusman, M.SC
Founder & CEO
PT Advis Consulting Indonesia

Share This